Sabtu, 24 Juli 2021

Di Masa Pendemi Ini, Kamu Memilih Jadi Pejuang atau Pecundang?

Pandemi covid yang masih melanda sebagian besar negara, tak terkecuali Indonesia, saat ini masih menjadi tantangan tersediri bagi pemerintah maupun rakyatnya. Tidak ada jalan lain kecuali harus dihadapi dan terus diwaspadai. Penularan virus delta yang begitu masif sejak bulan lalu membuat kita harus lebih waspada terhadap kesehatan diri dan keluarga serta lingkungan sekitar. Apalagi, beberapa pekan ini banyak sekali kasus covid yang justru berasal dari klaster keluarga. 

 

Kita tentu sepakat bahwa saat ini dunia tengah fokus pada 1 hal yaitu kesehatan. Kesehatan menjadi amat berharga di masa pandemi seperti ini. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan antara lain makan makanan bergizi, mengonsumsi vitamin C dan vitamin D, tidur cukup, menghindari stres, olahraga, dan berjemur. Selain menjaga kesehatan, kita pun perlu mematuhi protokol kesehatan yaitu dengan mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Kepatuhan kita terhadap protokol kesehatan menjadi sangat berharga tidak hanya untuk diri kita sendiri tetapi juga untuk orang-orang di sekitar kita. Menjaga kesehatan dan mematuhi protokol kesehatan adalah sebuah ikhtiyar seorang manusia untuk terhindar dari virus corona. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa sebagian orang juga dapat terinfeksi virus ini meskipun telah menjaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Lantas, bagaimana cara menyikapi kondisi tersebut? 

 

1.         Setidaknya kamu telah menjadi pahlawan untuk dirimu sendiri dan lingkungan sekitar. 

Selayaknya manusia yang tengah berupaya dan hasil dari apa yang diupayakan tetap menjadi hak prerogatif-Nya. Tak bisa dielakkan bahwa virus ini memiliki karakter yang sangat unik. Buktinya? Orang yang sudah berupaya keras menjaga kesehatannya masih bisa terinfeksi, begitu pula dengan orang yang sudah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. CT Value tinggi pun belum tentu terbebas dari virus ini, begitu pula dengan hasil rapid tes antigen yang menunjukkan hasil negatif sekali pun. Apa yang kita lakukan adalah sebuah ikhtiyar. Di dalamnya kita perlu menyelipkan doa dan tawakal supaya apa yang kita ikhtiyarkan tidak menjadi sia sia. Orang yang gagal dalam sebuah perjuangan itulah yang disebut pejuang, sedangkan orang yang gugur tanpa perjuangan dialah seorang pecundang.  

2.         Virus corona bukan aib

Salah satu sikap yang sama sekali tidak bernurani yang sempat terjadi di tengah masyarakat kita adalah pengusiran yang dilakukan seorang pemilik kos terhadap anak kos yang terinfeksi virus corona. Stigma negatif terhadap orang yang terinfeksi corona perlu diluruskan. Jika keadaan ini terus berlanjut, justru akan lebih memperparah kondisi orang yang terinfeksi tersebut, terutama kondisi mentalnya. Bebannya menjadi lebih berat yaitu selain harus berjuang melawan corona, dia pun juga harus berjuang untuk kesehatan mentalnya. Padahal, untuk berjuang melawan virus ini diperlukan jiwa dan semangat yang besar.

 

Di masa pandemi ini, kita semua dapat merasakan bahwa hal kecil, seperti memakai masker, dapat berdampak besar bagi diri kita sendiri, orang lain, bangsa, bahkan negara. Setiap kita mempunyai andil yang besar untuk pemulihan negeri ini. 

 

Sebagian dari kita mungkin sudah mulai lelah dan bosan dengan kondisi pandemi ini. Tidak hanya orang dewasa, bahkan anak anak mungkin sangat rindu bermain dengan teman teman sepermainnya. Orang-orang yang mempunyai hobi travelling sudah sangat rindu untuk melangkahkan kakinya ke tempat baru yang ingin dikunjunginya, orang perantauan sangat rindu dengan kampung halaman, seorang pekerja sudah rindu bekerja dari kantor, seorang murid sudah rindu belajar di bangku sekolah, dan juga setiap orang pasti sudah sangat rindu ke tempat wisata atau ke pusat perbelanjaan. Kondisi demikian akan dapat kita rasakan kembali hanya tergantung pada upaya kita. Apakah kita akan mempertahankan kondisi pandemi ini terus berlanjut atau kita berupaya untuk bisa terbebas dari pandemi ini?. Untuk itu, silakan memilih mau menjadi pejuang atau pecundang. 

 

0 komentar:

Posting Komentar