Sabtu, 03 Juli 2021

Adaptif di Masa Pandemi ala Anak Kos

 

Pandemi Covid-19 di Indonesia pada tahun 2021 telah memasuki tahun kedua. Berbagai bentuk kebijakan Pemerintah Indonesia telah ditetapkan, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), PSBB Transisi, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, sampai kebijakan PPKM Darurat yang berlaku hingga 20 Juli 2021 mendatang. Kendati demikian, kebijakan kebijakan dimaksud terbukti belum dapat menekan penyebaran covid. Seiring dengan hal tersebut, varian baru covid mulai bermunculan, yang konon tingkat penyebarannya lebih cepat. 

 

Berita tentang covid ini cukup membuat sebagian orang terserang rasa panik dan tidak sedikit pula yang terganggu mentalnya. Apalagi yang mengalaminya merupakan pasien covid, tentu rasa panik dan kondisi mentalnya tersebut dapat menghambat proses penyembuhan si pasien. 

 

Pemahaman tentang covid dan upaya preventif penyebaran virus ini perlu dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat, tak terkecuali oleh anak kos. Sebagai anak kos yang tinggal di ibu kota negara, yang nyaris setiap hari memecahkan rekor peningkatan angka covid tertinggi, munculnya rasa panik tentu menjadi keniscayaan. Namun, kondisi ini tak boleh lama lama dibiarkan. Nah, sebagai anak kos ada beberapa upaya adaptif yang aku lakukan di masa pandemi ini antara lain: 

1.         Selalu pake masker saat keluar kamar 

Masker merupakan alat penutup mulut dan hidung. Mulut dan hidung perlu dilindungi dari masuknya virus ke dalam tubuh. Jenis masker pun beragam, ada masker medis maupun masker nonmedis. Apapun jenis masker yang digunakan, aku memprioritaskan  kenyamanan penggunaan masker untuk beraktivitas, baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Untuk mencegah penularan covid lebih masif, aku menggunakan double masker, yaitu masker medis kemudian dilapisi dengan masker kain. 

2.         Mengganti pakaian setelah keluar kos

Melakukan aktivitas di luar kosan, seperti ke kantor, ke pasar, atau berolahraga dalam durasi waktu yang cukup lama dipastian aku bersinggungan dengan banyak orang. Yang mana, aku tidak dapat mengetahui kondisi masing-masing orang tersebut. Dengan demikian, setelah beraktivitas di luar aku perlu mengganti pakaian yang dikenakan sesegera mungkin saat tiba di kosan, serta meletakkan pakaian tersebut di keranjang cucian yang berada di luar kamar. 

3.         Rajin-rajin cuci tangan pake sabun 

Di era pandemi ini, cuci tangan tidak boleh sembarang cuci tangan. Cuci tangan menggunakan sabun sudah menjadi keharusan. Mencuci tangan pun juga harus dilakukan dengan air yang mengalir.  

4.         Kamar mandi, tujuan pertama setelah bepergian keluar kos

Sekarang ini, tidak ada alasan untuk duduk duduk dulu setiba di kamar kosan, dengan alasan melepas rasa lelah sekalipun. Begitu sampai kamar kos, kamar mandi menjadi list tempat tujuan utamaku.  

5.         Mengolah makanan sendiri alias masak sendiri

Selain alasan menghemat, memasak sendiri membuat aku bisa mengontrol jenis makanan yang masuk di tubuhku. Selain itu, dengan memasak sendiri aku bisa memastikan pengolahan makanan yang aku makan dan sudah tentu makanan tersebut sesuai selera lidahku. 

6.         Lebih mengakrabkan diri dengan teman kos 

Karena lebih banyak melakukan aktivitas di kos, sangat wajar jika aku lebih sering berinteraksi dengan teman teman di kos. Fasilitas umum di kosan seperti dapur, tempat cuci baju menjadi tempat yang empuk buat berinteraksi dengan teman kos, baik yang sudah kenal maupun teman kos yang baru kenal. 

7.         Mengadakan kegiatan bareng teman kos 

Adapun jenis kegiatan yang pernah aku dan teman teman kos adakan di musim pandemi ini seperti berlebaran di kos, masak bareng, olahraga bareng, dan sekarang sedang memulai untuk belajar bahasa inggris bareng lewat lagu. 

 

Yeah, itulah beberapa upaya adaptif ala anak kos versi aku. Masa pandemi ini tidak mudah sehingga kita perlu saling menguatkan dan yang terpenting adalah bagaimana kita bisa saling berbagi kebahagiaan dengan orang-orang di sekitar kita. 

 

Stay safe dan healthy 

0 komentar:

Posting Komentar