Tidak kusangka bahwa masa pandemi Covid-19 masih berlanjut sampai tahun 2021. Segala bentuk pembatasan tetap harus dipatuhi, salah satunya larangan mudik lebaran dari pemerintah. Larangan tersebut tidak hanya berasal dari pemerintah, tetapi juga dari institusi tempat aku bekerja.
Sebagai anak rantau yang tinggal di kos, satu satunya cara untuk meminimalisir kesedihan karena tidak mudik adalah merayakan lebaran idul fitri bersama teman-teman di kos. Aku bersyukur sekali di Jakarta tinggal dengan teman-teman kos yang ramah, guyup, dan bisa diajak bekerja sama.
Inisiasi untuk menyelenggarakan lebaran idul fitri di kos ini mulai tercetus pada tahun 2020, tahun pertama badai Covid menerjang bumi Indonesia dan sebagian besar negara di dunia, saat itu aku berada di Kos 23. Sebagai informasi bahwa kos Eiffel ini merupakan kosan ku yang ke-5 selama hampir 3 tahun di Jakarta. Lokasinya di kelurahan Cideng, Kecamatan Gambir-Jakarta Pusat, sekitar 600 meter dari kos sebelumnya. Aku pindah ke kos Eiffel ini sejak akhir tahun 2020 lalu.
Konsep lebaran di kos ini cukup sederhana, yaitu bebakaran di malam takbiran, masak bareng, sholat ied berjamaah, sarapan bareng, dan foto bareng. Pada lebaran 2021 ini, menu yang kami siapkan yaitu opor ayam, ketupat instan, sambal, krupuk, dan es buah. Proses memasak dimulai dengan menggoreng ayam, tahu, dan krupuk pada sore hari selepas sholat ashar di hari terakhir Ramadhan. Setelah itu disusul dengan merebus ketupat, membuat sambal, dan membuat opor. Untuk es buah dibuat pagi hari setelah sholat ied keesokan harinya.
Pada malam takbiran, sambil bertakbir bersama, kami berkumpul untuk bebakaran dan menikmati kebersamaan dengan sebuah permainan seru dipandu oleh teman kami, Fira. Serta menikmati cerita seru awal awal pembangunan kos Eiffel ini. Untuk memeriahkan malam, tak lupa kami pun menyalakan kembang api. Dan saat itu aku merasakan kembali kebahagiaan di masa kecil. Ternyata sudah lama juga ya tidak menyalakan kembang api. (Begini aja aku udah bahagia, hehehe)
Persiapan untuk menyelenggarakan acara lebaran di kos Eiffel ini bisa dibilang cukup singkat, yaitu hanya 2 hari. Pada malam hari setelah tarawih terakhir aku dan beberapa teman secara dadakan berbagi tugas antara yang berbelanja ke pasar, yang mengkonfirmasi keikutsertaan teman-teman kos, sampai dengan berbagi tugas yang jadi imam, khotibah, dan mc untuk sholat ied. Alhamdulillah aku bersyukur sekali karena teman-teman sangat kooperatif dalam pembagian tugas ini sehingga acara lebaran di kos bisa terselenggara dengan baik dan lancar. Acara ini diikuti oleh 18 orang yang terdiri atas warga kos dan yang dulunya pernah kos disini, baik yang muslim maupun non-muslim. Adapun acaranya bertempat di lantai 3 kosan (rooftop).
Pada hari H lebaran, kami mulai berkumpul di rooftop pada jam 06.30 WIB. Sebelum memulai sholat ied, petugas MC yaitu Nisa membacakan petugas yang menjadi imam dan khotibah, dan selanjutnya menyampaikan tata cara pelaksanaan sholat ied. Alhamdulillah sholat ied pagi itu terlaksana dengan khidmat. Adapun imam sholat ied yakni teman kami bernama Kartika, dengan jamaah berjumlah 10 orang. Aku sendiri bertugas membacakan khutbah sekaligus doa. Dan rangkaian sholat ied diakhiri dengan bersalam-salaman sambil melantunkan sholawat atas nabi.
Selanjutnya, sambil menunggu teman-teman yang tidak sholat untuk bergabung di rooftop, kami mengabadikan momen berfoto terlebih dahulu dan sebagian lainnya menyiapkan es buah serta menata hidangan untuk disantap. Setelah semuanya siap, satu per satu kami mengantri mengambil menu yang dihidangkan yaitu ketupat, opor ayam tahu, sambal, dan krupuk, yang merupakan menu hasil karya kami serta ada rendang dan sambal goreng kentang yang kami terima dari salah satu teman kos lama. Sarapan bersama ini terasa begitu syahdu dengan angin semilir pagi hari serta terangnya langit biru. Tak lupa setiap momen kami abadikan dalam sebuah foto.
Sesi terakhir rangkaian acara di kos yaitu berfoto bersama. Ada sekitar 6 gaya foto yang kami abadikan, yaitu gaya khas lebaran “kedua tangan di depan dada simbol meminta maaf”, gaya ala korea “saranghae”, gaya logo Menara Eiffel “segitiga”, dan selebihnya gaya bebas.
Dan terakhir, inilah foto foto dokumentasi acara lebaran kami di kos Eiffel 2021.
Lebaran di kos merupakan salah satu bentuk pembuktian bahwa kami tidak mau menyerah pada keadaan. Meski badai pandemi masih bertahta di bumi manusia, bahagia tetap harus diperjuangkan. Kondisi yang tidak memungkinkan berkumpul bersama orang tua dan saudara di masa lebaran, tidak menjadi penghalang kami untuk menghimpun persaudaraan dengan sesama perantau.
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H. Mohon maaf lahir dan batin.







0 komentar:
Posting Komentar