Aku tidak pernah berpikir tentang dunia olahraga atau bahkan olahraga yang kugemari. Sampai pada suatu hari aku harus mengikuti medical check up (MCU) pada sebuah seleksi masuk penerimaan pegawai calon staf Bank Indonesia. Waktu itu adalah kali pertama aku mengikuti tes di sebuah lembaga negara yang begitu banyak diminati pelamar kerja. MCU merupakan tahapan tes sebelum masuk ke tahapan wawancara akhir. Sebagai pejuang gigih, aku tidak mau menyia-nyiakan tes MCU ini. Aku benar-benar berusaha menjaga kondisiku tetap fit sampai nanti hari MCU tiba. Aku menjaganya dengan makan makanan bergizi dan sehat, mulai sayur-sayuran, buah-buahan sampai perkara susu pun aku memilih susu murni yang cukup dikenal dengan merek bearbrand. Aku merasa usahaku tidak akan sempurna jika aku tidak berolahraga. Aku mencoba berpikir olahraga apa yang murah meriah tapi mudah untuk dilakukan. Akhirnya jogging adalah pilihan olahragaku. Tiap pagi aku berkeliling komplek sekitar kos tempat tinggalku saat di Gresik. Aku sadar bahwa kesehatan tidak serta merta kita dapet dengan waktu yang singkat. Untuk bisa sehat maka harus berproses. Sehingga olahraga jogging ini sudah kulakukan jauh jauh hari sebelum aku lolos ke tahap MCU. Pada akhirnya aku sangat bersyukur bisa merasakan tes MCU dari Bank Indonesia, yang rangkaian MCU nya cukup banyak dan lengkap banget. Hehe.
Well. Setelah aku menemukan olahraga yang kuminati, step selanjutnya adalah merutinkan olahraga tersebut. Saat itu aku sempat berhenti dari jogging karena kondisi down tidak lolos wawancara akhir pada seleksi penerimaan pegawai calon staf Bank Indonesia. Beruntungnya, tak lama kemudian diadakan MCU rutinan di kantor. Untuk persiapan MCU di kantor, aku tidak se-excited saat aku akan MCU seleksi Bank Indonesia. Rasanya pasrah saja tentang hasil MCU saat itu. Setelah melalui tes darah, urine, pernafasan dan selanjutnya melihat kondisi jantung, sang perawat mengatakan kondisiku jantungku cukup bagus. Kemudian aku menyampaikan kalau aku dulu rutin jogging, tetapi sempat berhenti. Lantas Mbak perawatnya pesan untuk dilanjutnya saja joggingnya. Akhirnya sejak saat itu aku semangat memulai jogging kembali.
Pada saat itu aku menyadari bahwa sebenarnya saat berolahraga kita sedang memenuhi hak hak organ dalam kita, seperti jantung, aliran darah yang lancar, otot maupun persendian yang perlu direnggangkan dan organ tubuh lainnya. Begitu mahalnya kesehatan mengapa banyak sekali anjuran untuk berolaharga.
Dilansir dari https://www.alodokter.com, manfaat jogging yaitu:
1. Menurunkan berat badan dan mencegah obesitas
2. Meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh
3. Mengurangi kolesterol serta menjaga kadar gula darah dan tekanan darah tetap stabil
4. Mencegah diabetes, stroke, dan penyakit jantung
5. Memperbaiki suasana hati, meredakan stress, dan mengurangi risiko depresi
6. Membuat tidur lebih nyenyak
Beberapa waktu yang lalu, aku mencoba untuk ikut dalam sebuah kompetisi lokal di kantor yang bernama “Digifestabi Virtual Run”. Kompetisi ini merupakan kompetisi yang diadakan setiap tahun, tetapi pelaksanaan pada tahun ini berbeda dengan tahun lalu akibat adanya pandemi. Tahun ini, kompetisi lari ini diadakan secara virtual (virtual run). Virtual run ini pada prinsipnya membebaskan ruang gerak, waktu, dan rute si pelari. Bahkan bisa juga menggunakan Treadmill loh. Lebih gampang kan :)
Kompetisi virtual run tahun ini tersedia 3 jarak tempuh, yaitu 7 km, 17,8 km, dan 62 km dengan jangka waktu lari selama 1 bulan. Setiap kompetisi virtual run mempunyai kebijakannya sendiri sendiri terkait jarak tempuh dan jangka waktu larinya. Yang jelas dengan ikut kompetisi ini aku jadi terpacu untuk berolahraga. Targetnya cuman 1, mencapai finish. Meskipun namanya kompetisi, fokusku bukan menang atau kalah tetapi finish. Dan alhamdulillah jarak tempuh 17,8 km telah berhasil kutempuh dengan 6 kali lari.
Oh iya, dalam kompetisi virtual ini kami diminta untuk menggunakan 2 aplikasi, yaitu aplikasi strava dan 99VirtualRace. Aplikasi Strava digunakan untuk merekam kegiatan lari yang kita lakukan, sedangkan aplikasi 99VirtualRace sebagai tempat untuk submit hasil kegiatan lari yang sudah kita rekam di aplikasi Strava. Jadi, waktu kita lari musti bawa Hp dong?. Ya kalau aplikasi Strava tersimpan di Hp ya tentu perlu bawa Hp. Namun, ada juga sekarang jam tangan yang canggih bisa merekam aktivitas lari yang kita lakukan. Hehe.
Bagiku, lari sampai mencapai finish itu prestasi tersendiri. Dan bersyukurnya lagi untuk ikut kompetisi ini aku tidak perlu membayar alias gratis karena memang ini event internal dan achievement nya adalah berupa medali. Yeeey. Ya meski bukan atlit lari tapi rasanya sebahagia ini karena inget perjuangan menemukan jenis olahraga yang bisa kujalani dengan rutin dan terus menerus mengistiqomahkannya.
Sekian cerita tentang medali ketekunan kali ini. Salam sehat :)
0 komentar:
Posting Komentar