Minggu, 06 Maret 2022

Mengambil Pelajaran dari Berjalan Kaki

 

Selamat menyambut awal pekan. Bagaimana kabarnya? Semoga dalam keadaan sehat dan bahagia yaaa.

 

Alhamdulillah kita sudah masuk bulan Maret dan bulan Sya’ban. InsyaAllah 1 bulan lagi kita berjumpa dengan bulan penuh berkah dan rohmah, yaitu bulan Ramadhan. Bismillah semoga kita dipertemukan dengan bulan tersebut ya.

 

Pada kesempatan kali ini ini saya akan menulis tentang pelajaran apa yang bisa diambil dari berjalan kaki. Sebelumnya udah baca kan 22 manfaat jalan kaki yang pekan lalu saya tulis?. Kalau belum baca, silakan baca disini ya https://maratulmuslimah91.blogspot.com/2022/02/mengungkap-segudang-manfaat-jalan-kaki.html. Untuk yang sudah baca, hayo udah coba dipraktikkan belum? Hehe. Yuk mari saling mempraktikkan. Alhamdulillah meski belum tiap hari saya sudah mencoba mempraktikkan berjalan kaki, meski baru bisa 4 kali seminggu. Hehe. Padahal minimal seminggu 5 kali. Baik. Berarti musti kuat lagi niy tekad saya untuk mengkonsistenkan jalan kaki. Anw, konsisten atau dalam bahasa islamnya istiqomah itu betul betul sulit, Readers. Hihi. Meski sulit, tapi bukan berarti ga bisa yaa. Yuks musti semangat lagi kita.

 



Judul tulisan kali ini terinspirasi dari sebuah tantangan menulis di salah satu akun IG yang saya ikuti. Waktu itu ada tantangan untuk menuliskan pelajaran yang dapat diambil dari berjalan kaki minimal 1 km. Sejak membaca tantangan tersebut, saya tak henti-hentinya berpikir kira kira pelajaran apa yang saya dapatkan ketika saya berjalan kaki. Pikiran itu selalu coba saya renungkan ketika saya sedang berjalan kaki. Tak lupa saya juga berdiskusi dengan rekan sesama pejalan kaki.

 

Nah, dari hasil pemikiran saya, inilah 5 pelajaran yang bisa diambil dari berjalan kaki:

1.      Syukur. Setiap kali berjalan, saya merasakan hati begitu tenang, tenteram, damai, dan merasa cukup. Melihat biru atau abunya langit, hijaunya dedaunan, kicauan burung, dan pemandangan lainnya membuat mulut saya begitu mudah menyunggingkan senyum. Melihat dengan jelas keagungan Tuhan dari ciptaan-Nya. Lantas kemudian saya membatin bahwa Tuhan itu Maha Baik dengan segala kebaikan-Nya. Hal yang tak pernah diminta seorang hamba, dikasihnya dengan melimpah ruah, diantaranya nikmat berupa oksigen. Dari situ saya mengambil pelajaran bahwa Tuhan akan selalu memberikan segala sesuatu yang dibutuhkan hamba-Nya, meski sang hamba tak memintanya. Tuhan memang menyuruh kita berdoa, tetapi kita tidak berhak memaksakan doa kita dikabulkan oleh-Nya karena Dia lah Dzat yang Maha Mengetahui segala kebutuhan hamba-Nya. Tugas kita adalah bersyukur atas segala nikmat yang disuguhkan oleh-Nya. Menggunakan segala nikmat tersebut untuk kebermanfaatan dan kemaslahatan.   

2.        Yakin. Berjalan itu butuh niat dan semangat untuk bisa sampai pada tujuan akhir yang hendak dicapai. Setiap derap langkah perlu dilandasi keyakinan bahwa saya akan sampai pada tujuan akhir. Seperti halnya manusia hidup di dunia, pasti punya tujuan yang ingin dicapai. Dan untuk tetap mampu berjalan, manusia butuh keyakinan. Keyakinan bahwa perjalanannya akan berujung sehingga manusia harus tetap melangkah supaya bisa sampai pada tujuan akhirnya. Sesulit apapun kondisinya, manusia tetap harus melangkah karena hanya itulah jalan satu-satunya supaya bisa sampai pada tujuannya.

3.    Sabar. Berjalan tanpa bersabar itu percuma. Tidak bisa menikmati perjalanan. Tidak ada manfaat jalan kaki yang didapat. Hati dipenuhi rasa keluh. Malah cepat capek dan memperlama sampainya kita pada tujuan akhir. Dalam hidup sekalipun, jika tidak ada rasa sabar maka setiap detik episode kehidupan pun tidak dapat dinikmati. Kita pun menjadi tidak jeli untuk mengambil hikmah dari setiap perjalanan yang kita lalui.   

4.    Bertahap. Awalnya saya berjalan hanya 2000-an langkah, kemudian meningkat menjadi 4000-an langkah, dan kemudian konsisten di 5000-an langkah per hari. Jika dibandingkan dengan para ilmuwan zaman dulu, tentu saja langkah saya ini masih sangatlah receh. But, yang penting saat ini adalah berjuang untuk konsisten dan terus menambah langkah. Dalam hidup pun kita musti terus berproses dan berprogres supaya kita hari ini terus lebih baik dari hari kemarin. Dengan demikian, kita termasuk orang-orang yang beruntung.   

5.      Bertahan. Berjalan pada saat cuaca terik seringkali membuat saya lebih cepat berkeringat sehingga merasa gerah dan panas. Padahal tempat tujuan masih lumayan jauh dari jangkauan. Tidak ada hal yang bisa saya lakukan saat itu kecuali tetap menikmati perjalanan sambil menyesuaikan diri untuk mencari kenyamanan diri dengan kondisi yang ada. Bertahan dengan cuaca yang terik, bertahan dari rasa gerah dan panas, serta tetap fokus pada tujuan. Karena dengan bertahan itulah saya akan sampai pada tujuan dengan estimasi waktu yang telah saya rencanakan. Begitu halnya dalam hidup. Jika di tengah perjalanan kita tidak mampu bertahan dengan kondisi yang tidak mengenakkan maka hal tersebut tentu akan menghambat sampainya kita pada tujuan akhir.  

 

Demikianlah 5 pelajaran yang bisa diambil dari berjalan kaki versi saya. Hehe. Barangkali ada tambahan dari Readers silakan tinggalkan pesan di kolom komentar ya. Karena saya yakin setiap orang mempunyai buah pikir yang beragam saat berjalan kaki. Atau bisa jadi kita sepaham? Hehe. Atau misal ada yang belum bisa mengambil pelajaran dari berjalan kaki, itu mungkin karena kurang bisa menikmati berjalan kaki. Hehe. Tapi ndak papa. Segala sesuatu itu berproses. Termasuk proses untuk menikmati. 

 

Baiklah, sekian coretan saya di pekan ini. Semoga bermanfaat yah. Sampai jumpa pekan depan. Dan salam sehat :)

 


0 komentar:

Posting Komentar